Featured

Sunday, June 9, 2013

Rumus Praktis Menghitung Berat Besi (TANPA TABEL)

Berbicara tentang struktur, khususnya struktur beton bertulang, menghitung kebutuhan besi merupakan hal pokok yang tidak bisa dihindari. Apalagi jika hal tersebut dihubungkan dengan RAB ( Rencana Anggaran Biaya ). $ a^{2} + a^{3} + 5 = 0 $

Dalam menghitung berat besi, kadangkala konversi perhitungannya lebih mengarah ke parameter berat (kg), daripada ke parameter jumlah batang (misal : lonjoran). Kalau tidak percaya anda boleh jalan- jalan ke toko besi (khususnya yang menjual besi tulangan dan plat)  kemudian tanyakan ke penjualnya, untuk beli besi tersebut hitungan harganya berdasarkan jumlah besi yang anda beli, ataukah berdasarkan berat besi secara keseluruhan? ( atau dalam istilah tukangnya “lonjoran, bijian ataukah kiloan ???”).

Perlunya Keakuratan Tingkat Tinggi dalam Konstruksi Baja

Saat ini sudah banyak struktur bangunan yang memakai konstruki baja. Selain prosesnya dapat dilakukan dengan cepat (cocok untuk metode fast  track), dan dalam skala besar harganya juga lebih murah (karena waktu pengerjaannya relatif singkat). Namun pelaksanaannya membutuhkan tingkat keakuratan yang tinggi, karena hubungan antar sambungan yang mayoritas mengggunakan baut, dimana jika lubangnya sampai meleset beberapa mili saja, maka bautnya tidak akan pas masuk ke lubang.

Walaupun dalam perencanaannya sudah matang, namun apa yang terjadi di lapangan kadang jauh dari harapan.

Metode Pengerjaan dan Konstruksi Ground Tank

Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang memadai menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan, salah satunya adalah dengan tower water tank (menara tangki air) dan ground tank (tangki bawah tanah). Untuk alasan estetika/ keindahan dan biaya, biasanya banyak orang lebih memilih menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika dibandingkan tower water tank karena tidak perlu struktur kolom dan balok.

Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari sumur di pompa ke atas, kemudian disimpan di ground tank. Lalu dari ground tank ini akan dipompa lagi ke water tank di atap (ukuran kecil), baru diedarkan ke saluran- saluran air di bawahnya.

Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof).  Dengan perbandingan plesteran semen dengan pasir yang digunakan adalah 1 : 3. Detail sistem kerjanya adalah sebagai berikut

Seni dalam Perencanaan Struktur

Seni dari suatu bangunan cenderung ditentukan oleh karya sang Arsitek yang mahir dalam mendesign dan memasukkan unsure- unsure keindahan dalam setiap bangunan yang ia buat. Namun bukan berarti sang Ahli Struktur (teknik sipil) juga tidak mempunyai jiwa seni loh..? Hal ini dibuktikan dengan berbagai bangunan yang mempunyai keunikan dan keindahan yang justru bukan merupakan karya arsitek, merupakan karya ahli struktur (teknik sipil).
Prof Jorg Schlaich adalah salah satu profesor di bidang teknik struktur yang berani secara lugas mengetengahkan bahwa ada seni atau art di bidang teknik struktur tersebut. Bahwa dengan memahami secara benar dan dapat menjiwainya maka dari ilmu teknik sipil khususnya ilmu analisis struktur dapat diwujudkan keindahan dari suatu struktur yang diciptakannya.

Hal tersebut sejalan dengan prof Firtz Leonhardt, guru besar di Uni Stuttgart sebelumnya yang akhirnya diteruskan oleh prof. Schlaich. Dari ke dua Profesor tersebut ditemukan karya-karya yang secara jelas menunjukkan bahwa ada art atau seni dibidang struktur yang direncanakannya.  Padahal mereka jelas- jelas adalah profesor di bidang structural engineering dan bukan arsitektur.

Pentingnya K3 (Keselematan Kerja Konstruksi)

Insinyur perencana struktur (structural engineer) dan pelaksana (site engineer) umumnya fokus agar hasil kerjanya yaitu bangunan yang dikerjakan dapat memenuhi persyaratan teknis yang berlaku, orang menyebutnya kuat (strength) dan kaku (stiff). Dengan demikian pada saat berfungsinya, bangunan tersebut dapat menjamin keselamatan pemakainya.

Sebagian besar, prosentasi pembelajaran di perguruan tinggi adalah untuk menghasilkan bangunan (struktur) yang dapat menjamin keselamatan pemakai dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu bagaimana dengan proses pelaksanaan bangunan kostruksi itu sendiri ? Bagaimana mendapatkan bahwa proyek berjalan dengan lancar tanpa ada atau timbul kecelakaan kerja, apalagi sampai jatuh korban jiwa.

Apa memang sesajinya harus kuat….?

Prinsip Strong Column Weak Beam

Mengapa harus Kolom Kuat - Balok Lemah…?

Sederhananya, dalam struktur portal/ frame kolom adalah komponen struktur yang menopang  balok, lantai, seluruh beban di lantai , dan beban lantai-lantai di atasnya. Sedangkan balok hanya komponen struktur yang menopang dan mendistribusikan beban-beban di lantai tersebut menuju kolom-kolom.

Kalau sampai kolom runtuh, maka runtuhlah seluruh system struktur di atasnya. Tapi jika balok yang runtuh maka kerusakan awal hanya terjadi di bagian balok itu saja kemudian merambat ke elemen balok yang lain dan seterusnya dan seterusnya hingga struktur benar-benar runtuh ketika tidak lagi kuat menahan beban (dalam hal ini beban geser akibat gempa).

Maka tak heran jika bangunan- bangunan tingkat tinggi di desain dengan konsep “strong column weak beam”. Jika pada suatu saat terjadi goncangan yang besar akibat gempa, kolom bangunan di desain akan tetap bertahan, sehingga orang- orang yang berada dalam Gedung masing mempunyai waktu untuk menyelamatka diri sebelum Bangunan roboh seketika. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendesai kolom yang kuat antara lain :

Precast Wall, Dinding Beton Siap Pakai

Industri konstruksi semakin bergairah dengan adanya produk precast concrete yang dapat dipasang cepat dan kualitasnya sangat baik. Tidak hanya dari sisi struktur, yaitu kekuatan dan kekakuannya saja, tetapi juga dari sisi arsitekturalnya yaitu penampakan luar (keindahan).  Oleh karena itu, arsitek yang berorientasi maju pasti akan memikirkan alternatif pemakaian produk precast untuk bangunan rancangannya.

Bagaimana tidak, dengan digunakannya precast maka semua komponen yang seharusnya dikerjakan di atas bangunan sehingga susah dijangkau arsitek untuk diawasi maka dapat dilakukan di bawah sehingga si arsitek dengan leluasa mengawasi kualitas produk yang akan dipasangnya. Kecuali itu

Bentuk Keruntuhan Bangunan Saat Gempa

Bentuk- bentuk keruntuhan ini diambil saat peristiwa Gempa di padang beberapa tahun lalu. Luar biasa, dua kali gempa yang relatif sama besarnya, tetapi meskipun demikian ternyata lokasinya tidak sama. Dua kali gempa berturut-turut yaitu 7.6 Magnitude pada tanggal 30 September, at  05:16:09 PM, kemudian 6.8 Magnitude tanggal 1 Oktober, 08:52:30 AM. Akibatnya, kota Padang dan sekitarnya luluh lantah.

Meskipun bencana yang terjadi cukup besar, bahkan dikatakan dampaknya lebih besar dari gempa Yogyakarta ternyata ini bukan gempa besar yang ditunggu-tunggu selama ini.  Padahal kalau melihat berita-berita kerusakan yang terjadi cukup memprihatinkan juga.Inilah bangunan- bangunan yang mengalami kerusakan saat gempa :

Pentingnya Managemen Konstruksi dalam Proyek

Ketika dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kerja yang tidak terlalu besar menangani suatu pekerjaan secara bersama-sama, mereka dapat saja melaksanakan pekerjaan mereka sesuai hasil \ yang direncanakan.

Namun, bila keterlibatan orang- orang yang bekerja semakin banyak, tentu diperlukan suatu ornganisasi kerja yang dapat mengatur kegiatan yang satu dengan yang lainnya secara terpadu. Dengan organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisiensi yang tinggi dan tepat waktu. Oleh karena itu pembentukan organisasi di dalam pekerjaan Teknik Sipil merupakan suatu keharusan. Nah..!! Mengapa harus ada “Managemen Konstruksi”…? Tentu agar proyek yg dikerjakan dapat selesai sesuai perencanaan, tepat waktu, dan mendapatkan keuntungan.

Ada 2 bentuk organisasi yang digunakan saat ini pada proyek konstruksi yaitu:
A. Organisasi Proyek Konvensional 
yaitu organisasi yang sudah lazim berlaku pada pelaksanaan proyek di lapangan. Dalam bentuk yang sederhana ada empat unsure yang terlibat yaitu:
1. Pemberi tugas/pemilik proyek,
2. Perencana,
3. Pengawas,
4. Kontraktor.

B. Organisasi Proyek Manajemen Konstruksi
yaitu organisasi yg dibentuk untuk menangani proyek- proyek yang relatif besar, dan dalam proses pelaksanaannya melibatkan beberapa kontraktor. Adapun pengelompokan proyek adalah sebagai berikut :

1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala rendah, menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek pemerintah (di Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/ pengelolaan DPU sub Dinas Cipta Karya.

2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real Estate)
Di sini proyek pembangunan perumahan/ pemukiman (real estate) dibedakan dengan proyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase pembangunannya serempak dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.

3. Proyek Konstruksi Teknik Sipil
Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek- proyek yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain- lain. Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi.

4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian/ teknologi yang spesifik.

Untuk dapat melaksanakan proyek- proyek ini, tenu butuh koordinasi yang baik


Solusi Amblesnya Jalan RE Martadinata

Jalan RE Martadinata yang menjadi jalur vital penghubung ke Pelabuhan Tanjung Priok, baru setahun lalu ditinggikan dan dibeton. Namun sekarang sudah ambles. Jalan yang ambrol sepanjang 103 meter, ke dalam air laut sedalam 7 meter. Sebelum ditinggikan, Jalan Martadinata sempat menjadi langganan banjir akibat meluapkan air di muara laut.

Nah, akibatnya Kerugian ditaksir mencapai 2,8 Milyar, dengan perhitungan lebar dikalikan dengan bentang dan pekerjaan tiap m perseginya. Menurut pakar geodesi, penyebab ambrolnya jalan tersebut adalah abrasi air laut. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pengerukan lumpur di Kali Japat, sehingga memengaruhi kondisi permukaan tanah pada ruas Jalan R.E. Martadinata. Juga akibat terjadinya penuruan tanah sebesar 60 cm untuk tiap 10 tahun.

Pelaksanaan Pondasi Bore Pile

Pekerjaan pondasi umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu proyek. Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan adalah pemetaan terlebih dahulu. Inilah gunanya ilmu ukur tanah. Umumnya yang ngerjain adalah alumni STM geodesi dan pertanahan. Proses ini sebaiknya  dilakukan sebelum alat- alat proyek masuk, karena jika sesudahnya wah susah itu untuk ‘nembak’-nya. Dan dari pemetaan ini dapat diperoleh suatu patokan yang tepat antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan. Bayangin…!! jika salah kerja di tempat orang lain. Bisa kacau itu..!!
Berikut ini adalah tahapan- tahapan awal pekerjaan :

Saturday, June 8, 2013

Usaha Meningkatkan Mutu Beton

Dr. lr. FX Supartono menjelaskan  pada dasarnya beton bermutu tinggi merupakan beton yang memiliki kekuatan  tinggi, namun param¬eter beton mutu tinggi sangat beragam, tergantung di mana ia berada. Di Indonesia, beton dengan kekuatan di atas 50 Mpa sudah digolongkan beton mutu tinggi, sementara di Australia beton berkuatan 200 MPa merupakan hal blasa. Di China, dengan menggunakan agregat sintetik, telah ada beton hingga 300 MPa. Dalam perkembangan konstruksi beton modern, beton dituntut menjadi material konstruksi yang bermutu tinggi sekaligus berkinerja tinggi. Pada betonsegar, mudah dalam pengerjaan pengecoran (workable), panas hidrat yang rendah (low heat of hydration), susut relatif rendah pada saat penge¬ringan, memiliki tingkat waktu ikat awal (acceleration) atau penundaan (retardation) yang baik, serta mudah dipompakan ke tempat yang lebih tinggi, merupakan beberapa tuntutan yang harus dapat dipenuhi beton bermutu dan berkinerja tinggi.

Sementara,

Konstruksi Pondasi Cakar Ayam

Dalam mendirikan bangunan- bangunan gedung, jalan-jalan dan landasan pesawat terbang di Indonesia  (juga diluar negeri) sering kali dijumpai keadaan- keadaan tanah yang menyulitkan, antara lain keadaan tanah yang terlalu lembek, sehingga tanpa cara-c ara yang khusus kita tidak dapat membangun diatasnya. Cara-cara yang khusus ini biasanya mahal biayanya dan/atau memakan waktu yang tidak sedikit, misalnya mengadakan perbaikan tanah, membuat pondasi sumuran, pondasi caisson, pondasi tiang pancang dsb.

Maka untuk mengatasi persoalan ini, Prof.Dr. Ir. Sedijatmo telah menemukan suatu cara yang relatif tidak mahal dan tidak memakan waktu, pembuatannyapun tidak sulit, dan tidak memerlukan alat- alat yang khusus dan tinggi harganya. Cara baru ini dinamakan oleh penemunya "Pondasi Cakar Ayam" dan terdiri dari pelat beton bertulang yang tebalnya 10 s/d 12 cm dan dibagian bawahnya diberi pipa- pipa beton bertulang pula yang menempel kuat-kuat pada pelat beton tersebut. Atas jasanya ini, Prof Dr. Sedijatmo menerima penghargaan ilmiah dari Senat Guru Besar ITB

Perencanaan Bangunan Tahan Gempa

Earthquake did not kill people, but the bad building did it”. Gempa bukan bencana yang mematikan, tapi bangunan yang buruklah yang membunuh manusia.

Data- data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata- rata setiap tahun ada 10 gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia. Sebagian terjadi pada daerah lepas pantai dan sebagian lagi pada daerah pemukiman. Pada daerah pemukiman yang cukup padat, perlu adanya suatu perlindungan untuk mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa. Dengan menggunakan prinsip teknik yang benar, detail konstruksi yang baik dan praktis maka kerugian harta benda dan jiwa menusia dapat dikurangi.

Gempa yang terjadi dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

Konstruksi Bangunan di Padang Pasir

Mungkin Anda pernah mendengar istilah “Arsitektur lumpur”. Tapi jangan tergesa- gesa meremehkan arsitektur ini, sekalipun bahannya dari lumpur. Benar- benar karya monumental perpaduan antara sains dan seni yang sangat memukau. Dan teknologi ini masih tetap bertahan sejak ratusan tahun lalu sampai hari ini.
Bila kebetulan Anda ke Afghanistan, siapa tahu Anda beruntung dapat melihat bangunan yang mungkin paling surrealis dan indah yang pernah Anda lihat. Di sana, di daerah sekitar tanah yang tandus, menjulang bangunan- bangunan yang disebut ziarat, serupa Masjid. Ukurannya besar dibuat dari lumpur. 

Gurun-gurun maha luas yang merentang dari India sampai Afrika Barat penuh dengan bangunan- bangunan yang menawan seperti ini. Seperti nenek- moyang mereka beribu- ribu tahun yang lampau, penghuni gurun- gurun ini tinggal dalam rumah- rumah yang sangat efisien yang dibuat dari lumpur. Lumpur merupakan salah satu jenis bahan yang paling murah, yang persediaannya melimpah.
Penghuni gurun sudah lama tahu, lumpur bahan yang paling ideal bagi mereka. Karena lumpur dapat menyerap panas di siang hari, dan melepaskan panas perlahan-lahan pada malam hari. Dengan sedikit kreativitas, lumpur juga dapat dibuaat menjadi kolom- kolom penyangga yang diukir menjadi relief- relief yang indah, dan dibentuk menjadi dinding raksasa dan menara-menara tinggi. Di India, Pakistan, Afghanistan, Iran, Niger, Mali, Mauritania, Senegel dan Marocco, di bawah teriknya matahari gurun, Anda akan banyak menemukannya.

Perencanaan Renovasi Rumah

Semua bangunan mempunyai umur bangunan masing- masing. Pada umumnya, bangunan- bangunan d Indonesia ini didesain untuk jangka waktu 50 tahun. Panas dan dinginnya iklim, perubahan siang dan malam, penggunaan dan pengoperasian sehari- hari membuat rumah mengalami penyusutan kualitas ditambah dengan sifat manusia yang tidak pernah puas membuat renovasi rumah adalah suatu kebutuhan. Setiap rumah pun memerlukan renovasi/ perlakuan yang berbeda- beda, tergantung dari kesiapan dana, fisik, dan umur pakai rumah.

Banyak pertimbangan yang sering dilakukan sebelum membangun rumah seperti berapa luas yang akan dibangun, material bangunan yang dipilih , jumlah dana yang dimiliki, peruntukan ruang, dan pemillihan corak warna. Beberapa alasan kenapa renovasi harus dilakukan yaitu :

Solusi Banjir dan Sistem Penyimpanan Air

Zaman dahulu banyak orang menerapkan prinsip “Drainase Konvensional”, yaitu system saluran air yang direncanakan untuk membuang dan mengalirkan kelebihan air langsung ke sungai dan saluran- saluran air. Akibatnya, banyak sungai yang meluap karena debit yang mengalir melebihi batas dan mengakibakan banjir dimana- mana.

Akhirnya konsep ini pun mulai ditinggalkan, dan sekarang ini telah banyak yang menerapkan prinsip “Drainase berwawasan Lingkungan”, yaitu usaha untuk tidak hanya mengalirkan air saja, tapi juga meresapkannya ke dalam tanam (water harvesting) sehingga kekeringan pun dapat diminimalisir karena muka air tanah akan bertambah.

Berikut ini beberapa prinsip drainase berwawasan lingkungan untuk menanggulangi banjir dan sebagai system penyimpan air :

Perbandingan Kusen Kayu dengan Alumunium

Dengan berkembangnya waktu, kita lebih senang dengan suatu hal yang praktis dan mudah dikerjakan. Seperti halnya dalam membangun suatu rumah,suatu hal yang lebih mudah diterapkan akan cenderung dipilih oleh konsumen.Dahulu kita hanya mengenal kusen berasal dari bahan dasar kayu.Untuk saat ini dengan berkembangnya jaman kusen kayu dapat digantikan dengan kusen aluminium.

Bahan dasar dari kayu yang semakin lama semakin jarang dan juga semakin mahal menjadi satu kecenderungan konsumen saat ini memilih aluminium sebagai alternative pengganti. Dari segi harga , aluminium jauh lebih murah. Selain itu untuk perawatan juga tidak memerlukan perlakuan khusus. Aluminium lebih
Copyright © 2015 Jasa Perencanaan Struktur, Jasa Perencanaan Konstruksi, Perencanaan Gedung, Desain Rumah Bertingkat